Senin, 25 Februari 2013

Penyebab dan Cara Mencegah Anak Menjadi Egois



Anak-anak yang terkesan mementingkan diri sendiri biasanya lebih disebabkan oleh pemikiran yang mendasari pola pikirnya. Mementingkan diri sendiri atau egosentrisme pada anak, terjadi bila anak lebih peduli pada dirinya sendiri daripada orang lain.

Ciri-ciri anak yang mementingkan diri sendiri:

1.     Merasa superior, karena merasa lebih dari anak-anak yang lain, anak egois berharap orang menunggunya, memujinya dan dapat selalu menjadi pemimpin. Efek yang sangat negatif mereka menjadi sok berkuasa, meremahkan orang lain, tidak peduli terhadap orang lain dan tidak mau melakukan kerjasama.

2.     Egois karena merasa menjadi koraban. Anak memiliki perasaan tidak diperlakukan secara adil sehingga menyebabkan anak marah pada semua orang. Efek yang sangat negatif anak sulit bersosialisasi dengan teman-teman dan orang dewasa.

3.     Egois karena merasa inferior. Anak menilai diri sendiri tidak berharga. Anak mudah dipengaruhi dan disuruh oleh orang lain. Anak sering diabaikan oleh teman-temanya tetapi bukan berarti tidak sukai.

Faktor penyebab anak menjadi egois:

1.     Urutan kelahiran anak bisa jadi penyebab egoisentris. Dalam hal ini anak sulung dan bungsu dari keluarga besar berkembang menjadi egois, hal ini disebabkan mereka bisa menjadi pusat perhatian.

  2.     Orang tua terlalu melindungi anaknya, sehingga menyebabkan anak berfikir bahwa semua orang akan melakukan segala sesuatu untuknya.

3.     Orang tua terlalu memfavotitkan dan membanggakan anaknya. Sikap orang tua tersebut sangat diketahui oleh anak. Hal ini menyebabkan anak mnejadi suferior, begitu juga sebaliknya.

4.     Orang tua terlalu berlebihan dalam memberikan perhatian.

5.     Jumlah saudara yang sedikit menyebabkna anak menjadi egois.

Tips mencegah anak menjadi egois:

1.     Orang tua member contoh peduli terhadap orang lain, dengan salaing berbagi kepada orang lain, memberi perhatian dan empati kepda orang lain.

2.     Orang tua harus bersikap adil pada setiap anak sesuai kebutuhan.

3.     Orang tua dapat memberikan penghargaan kepada anak jika berhasil, jika gagal orang tua harus memberikan pemahaman dan tetap memberikan motivasi.

4.     Sejak dini sebaiknya anak diberikan tanggung jawab. Hal ini bertujuan untuk melatih kepedulian terhadap orang lain dan dapat berbagi dengan orang lain.

5.     Ajarkan anak berempati pada lingkungannya, dengan memberikan contoh langsung.

6.     Orang tua menunjukkan dan mendiskusikan hal positif jika anak memperhatikan orang lain. Anak diberi kesempatan untuk berteman, bekerjasama dan menolong orang lain. Dan mendiskusikan akibat negatif kalau egois.

7.     Beri ananda motivasi dan pujian jika dapat berbagi dan menolong orang lain, munculkan perasaan puas pada diri sendiri jika sianak dapat melakukan kebaikan.


sumber: prabumulih pos